Follow Us

Kamis, 17 Mei 2012

Maddi Jane - The 13 years old youtube singer

Maddi Jane (read: Me-di) adalah salah satu penyanyi remaja youtube asal Amerika yang mempunyai talenta. Video cover pertamanya berjudul Breakeven yang di unduh sekitar bulan April 2010 hingga kini sudah dilihat sebanyak 23,100,086 viewers. Account youtubenya adalah maddijanemusic.


Maddi Jane sudah 2 tahun aktif di dunia youtube dan hingga saat ini ia sudah memiliki 646,372 subscibers & sekitar 218,901,278 orang telah melihat 11 videonya. Maddi sendiri baru mengunduh 10 video selama 2 tahun terakhir ini. Maddi juga pernah di undang ke acara The Ellen Show sekitar Oktober 2010.


Maddi at The Ellen Show, October 2010


Mungkin dari sederet artis youtube yang sudah dikenal di masyarakat, Maddi bisa dibilang tidak terlalu aktif dalam mengunduh karyanya. Tetapi Maddi selalu mengupdate cerita kehidupannya melalui official social network sitenya seperti Twitter, Facebook dan Tumblr. Dari 10 video covernya, video yang paling dilihat adalah saat ia mengcover lagu Price Tag.


Price Tag - Maddi Jane


Gue sendiri yang memang pada dasarnya suka stalking youtube untuk nonton video cover adalah salah satu fans setianya Maddi Jane. Gue suka suaranya, khas banget! Maddi juga cantik dan lucu. Video dia yang paling gue suka waktu adalah waktu dia nyanyi If This Was a Movie. Sayangnya Maddi enggak terlalu aktif upload video, enggak kayak artis youtube lainnya seperti Cimorelli, Alyssa Bernal, Megan Nicole, Tiffany Alvord, Megan&Liz dan lain lain.

 If This Was a Movie - Maddi Jane



Sebenarnya diluar account youtube maddijanemusic, Maddi juga mengunduh 2 video lain. Video cover Mine (Taylor Swift) & That Should Be Me (Justin Bieber). Maddi Jane sekarang sedang sibuk mempersiapan her next cover & her 1st original song. Semoga saja bisa cepat di unduh dan kita bisa lihat ya! :}}




Anyway.... Gue berfikir kapan remaja Indonesia yang berpotensi mengikuti jejak Maddi Jane?

Minggu, 22 April 2012

Serial TV AS, 'Pan Am' Bersetting di Jakarta

Sekitar 2 minggu lalu, gue seperti biasa duduk manis di depan TV untuk nonton Pan Am, salah satu serial TV yang akhir-akhir ini jadi favorit gue. Pan Am merupakan serial televisi tentang kehidupan kru perusahaan penerbangan Pan Am, yang merupakan salah satu perusahan penerbangan paling terkenal dengan service nya yang sangat baik di tahun 1960an.

Di episode ke 4 dari Pan Am ini, para kru pesawat Pan Am dijadwalkan terbang ke Rangoon, Burma (sekarang Myanmar) dan lanjut ke Jakarta. Di episode ini, Kate, pramugari yang juga merupakan kurir CIA, bertemu dengan kurir CIA lainnya dari Rangoon yang memberikannya sebuah kamera, dengan pesan "Antarkan ini ke Jakarta."

Ketika mendarat di Jakarta, seperti biasa para kru diberikan akomodasi satu hari disini. Yang agak aneh bagi gue, kenapa hotel yang ditempati para kru ini terkesan minim sekali fasilitasnya. TV dengan antena jelek dan hanya ada di lobi, servis dari karyawan hotel yang jelek, dan ular di toilet! Padahal, pada tahun 1960an gue yakin Jakarta sudah punya hotel kelas internasional yang bisa Pan Am booking untuk kru-kru nya. Bukannya Hotel Indonesia sudah dibangun ya di tahun 1960an?

Nah, Kate, si kurir CIA kemudian pergi ke tengah kota Jakarta, tepatnya ke sebuah kantor telegram. Disini Kate ingin mengirimkan pesan ke kontak CIA nya di Amerika. Ketika pesan balasan nggak sampai-sampai juga, Kate dengan putus asa minta si pemilik kantor telegram untuk tidak menutup kantornya dulu, setidaknya sampai pesan balasan untuk Kate datang. Eh, si pemilik kantor ini dengan santainya, sambil mengamati koleksi perangkonya dengan sebuah lup, bilang begini, "Kamu punya dollar?" Maksudnya, dia minta uang dari Kate, baru dia mau menunggu sampai pesan balasan untuk Kate datang.

Beh. Indonesia banget ya...

Sementara itu, pramugari-pramugari lain, Maggie dan Laura, sibuk jalan-jalan di tengah riuhnya kota Jakarta. Maggie, yang keliatannya sudah sering ke Jakarta, kemudian main gaple dengan bapak-bapak yang ada disitu (P.S.: Cara Maggie ngucapin 'gaple' sempat bikin gue ngakak haha). Mereka kemudian nonton sabung ayam (adu ayam) sambil makan kari ayam yang katanya Maggie "the finest chicken curry"

All in all, agak bangga juga mengetahui kalau Jakarta merupakan salah satu kota yang disinggahi penerbangan rute New York-London / keliling dunia, mengingat di masanya Pan Am merupakan maskapai penerbangan yang tersohor, apalagi penerbangan keliling dunianya. Biarpun ada masalah "dollar" yang agak menyentil, dan lokasi syuting yang nggak benar-benar di Jakarta (syuting untuk setting Jakarta ini dilakukan di sebuah studio film di New York), gue rasa orang-orang Indonesia, apalagi Jakarta, bakal bangga melihat kotanya dijadikan setting di serial Pan Am ini.



 Laura dan Maggie yang histeris waktu nemu ular di kamar mandi

Laura dengan daster nya

Laura yang sibuk benerin antena

Maggie dan Laura yang 'berpesta ria' dengan penduduk lokal

Texts From Hillary: Ketika Ibu Menteri SMS-an Dengan Bahasa Gaul

Foto dari Ibu Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri AS saat sedang berkutat dengan handphone nya rupanya memberikan inspirasi pada Stacy Lambe dan Adam Smith, dua cowok dari Amerika.

Mereka kemudian membuat tumblr blog yang berjudul "Texts From Hillary", dan memposting meme yang dibuat dari foto si Ibu Menteri yang sedang ber-SMS itu. Meme-meme kreatif yang mereka post ternyata menarik perhatian dari si Ibu Menteri sendiri. Terbukti satu hari dua cowok itu dikagetkan dengan masuknya e-mail dari staff Bu Hillary. Keduanya diundang ke kantor sang menteri, dan bertemu face-to-face dengan wanita yang telah mereka jadikan meme terkenal itu.

Berikut merupakan beberapa dari meme yang Adam dan Stacy buat:




Dan ini merupakan meme yang Bu Hillary Clinton sendiri kontribusikan untuk tumblr nya 'Texts From Hillary':

 

Calling All Robert Pattinson Fans! COSMOPOLIS NEW TRAILER is here!

PerezHilton.com kemarin merilis trailer dari film Robert Pattinson yang akan datang, 'Cosmopolis'. Film yang merupakan adaptasi dari novel karangan Don DeLilo ini rencananya akan premiere di Cannes Film Festival tahun ini. Gue excited banget liat trailernya. Karena jujur, menurut gue peran yang ini bakal jadi beda banget dari peran-peran dia di film-film sebelumnya.

Robert Pattinson, riot, guns, violence, rats, lust, and a haircut!! Need I say more?? 

Tonton trailernya DISINI

Francis Lawrence Akan Menyutradarai Sekuel 'The Hunger Games'



Francis Lawrence, Sutradara dibalik suksesnya film I Am Legend dan Water For Elephants, dikabarkan telah menandatangani kontrak untuk menyutradarai sekuel dari THG, 'Catching Fire'. Katanya sih kemarin Pak Lawrence (yang nggak punya hubungan keluarga sama sekali dengan Jennifer Lawrence alias Katniss, btw), sudah meeting sama rumah produksi Lionsgate yang memproduksi seri The Hunger Games.

Pak Lawrence, sutradara Bennett Miller dan Juan Antonio Bayona merupakan salah kandidat-kandidat terkuat penggganti Sutradara Hunger Games terdahulu, Gary Ross, yang menolak untuk terlibat dengan proyek Catching Fire ini karena alasan schedule yang bentrok dengan proyeknya yang lain.

Mengingat kerennya I Am Legend dan Water For Elephants, kayaknya Catching Fire ini pantes banget untuk ditunggu... *brb nandain kalender*

Infeksi di 20 Negara Bagian Akibat Sushi yang Mengandung Bakteri Salmonella!

Setidaknya 20 negara bagian di Amerika Serikat melaporkan kasus penyakit akibat bakteri Salmonella yang berasal dari ikan Yellowfin Tuna! FDA (The Food and Drug Administration) atau Depkes AS telah mendapat laporan 116 kasus infeksi di 20 negara bagian tersebut; 12 orang diantaranya dirawat di rumah sakit. Sejauh ini belum ada korban meninggal dari kasus ini.

Ikan jenis Yellowfin Tuna ini tidak dijual untuk publik umum, distributor hanya menyediakan untuk restoran-restoran yang kemudian akan mengolah ikan mentahnya. Kemungkinan besar terjadi pencemaran di proses distribusi tersebut.

Gejala-gejala infeksi salmonella antara lain diare, kram, dan demam tinggi. Pada ibu hamil, manula, dan bayi, infeksi ini bahkan dapat menyebabkan kematian. Waduh, guys... Hati-hati ya kalau makan sushi! Pastikan tempatnya bersih, dan pengolahannya benar! Dan mengutip himbauan Depkes AS, "When in doubt, don't eat!" Lebih baik mencegah daripada mengobati, kan? :)

Sabtu, 21 April 2012

Pak Fauzi Bowo Menaikkan Jari Tengah Di Foto, Tapi Tidak Tahu Artinya Apa




Senin, 16 April 2012 lalu, Twitter heboh karena munculnya foto Bapak Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo atau akrab disapa Foke, yang menaikkan jari tengahnya. Menurut juru bicara Pak Foke sih, waktu itu beliau sedang mencoba buat berbaur sama anak-anak muda yang hadir di event yang digelar di Gelora Bung Karno itu. Pak Foke bilang, dia sendiri juga nggak tahu apa artinya jari tengah dinaikkan itu. Juru bicara Pak Foke  juga menegaskan kalau si Bapak nggak bermaksud untuk menyinggung siapapun. 

“Bukannya anak-anak band begitu juga (menaikkan jari tengah)?” kata Pak Foke.

Hmm mungkin si Bapak salah kira itu gesture ‘metal’ ya. Memang agak-agak mirip sih...

Minggu, 08 April 2012

WARRIOR: Kolaborasi maut Mark Foster, Kimbra, dan A-Trak


Bagi kalian yang ngefans sama Foster The People, pasti nggak asing lagi sama nama Mark Foster. Hmm..mustahil sih gak kenal sama FTP, secara band ini udah menyabet 2 nominasi di Oscar. Sedangkan bagi yang ngefans sama musik indie, pasti kenal Kimbra dong. Cewek cantik dari New Zealand ini merupakan pasangan duetnya Gotye di 'Somebody That I Used To Know'. 

Nah, baru-baru ini Converse ngegaet Mark, Kimbra, dan DJ asal Kanada yang namanya sudah pasti dikenal anak-anak gaul nightlife, A-Trak, buat nulis satu lagu untuk proyek 'Three Artists. One Song.'

Ajaibnya, lagu berjudul 'Warrior' ini dikerjakan lewat internet. Jadi, karena Foster The People lagi sibuk tur keliling dunia, Kimbra juga lagi sibuk promosi albumnya di US, dan A-Trak juga punya proyek sendiri, Mark, Kimbra, dan A-Trak harus saling kirim-kiriman materi baru untuk lagu lewat email.Mereka bener-bener ketemu face to face cuma beberapa kali, pertama waktu Mark dan A-Trak ketemu di NY, terus waktu Kimbra datang dan 'menyelamatkan' mereka dengan menulis lirik lagunya. Soalnya, waktu itu Mark dan A-Trak baru ketemu lirik buat chorusnya aja. Untuk cerita seru dari pembuatan lagu ini, kunjungi aja blog nya Kimbra, www.kimbramusic.com disitu Kimbra curhat all about lagu ini.

Waktu denger Warrior, gue bisa denger 'Mark Foster' dimana-mana. Signature style Mark terasa banget. Bagi yang suka, atau pernah denger lagunya Foster The People, pasti bakal merasa kalau lagu ini bisa pas jadi track ke 11 di albumnya FTP. Lagu ini cocok banget didengerin waktu lo lagi bosen, dan butuh mood booster. This is the song that makes you want to stand up and just wiggle your body parts, it's the song that you would want to dance to. A-Trak sendiri bilang kalo lagu ini "Kemungkinan adalah lagu terbaik yang pernah diciptakan sejak awal peradaban manusia."

Video clip nya sendiri juga fun to watch. Ceritanya, Mark dan A-Trak terjebak di sebuah boxing ring yang korup, dimana Kimbra juga ditawan jadi semacam showgirl nya, dan mereka mencoba untuk fight back and get their freedom. 

FYI, Kimbra lagi gak ada di US waktu shooting video ini. Jadi, mereka harus pake body double, dan meng-krop kepala Kimbra ke body double itu. So the Kimbra we see there, isn't really Kimbra.






Minggu, 11 Maret 2012

harapan palsu.

Baru-baru ini, gue nonton film Cruel Intentions. Waktu itu kebetulan filmnya lagi ditayangin oleh salah satu stasiun televisi berbayar yang khusus menayangkan film-film Hollywood. Rasa penasaran gue memuncah, karena di film itu Ryan Phillipe dan Reese Witherspoon main bareng (waktu itu, mereka lagi anget-angetnya pacaran). Plus, gue emang ngefans sama Reese nya.



Cruel Intentions bercerita tentang sekumpulan murid SMA kaya di New York City. Ketika Annette Hargrove, seorang gadis yang dengan bangga memproklamirkan keperawanannya pindah ke sekolah mereka, Sebastian Valmont dan saudara tirinya, Kathryn Merteuil, memasang taruhan. Sebastian yang terkenal sebagai playboy bertaruh kalau dia dapat menaklukkan Annette. Kathryn, di lain pihak, meragukan Sebastian.

Ekspektansi gue terhadap film ini tentu tinggi. Karena setau gue film ini sangat terkenal pada masanya dan sempat menempati chart box office. Jajaran pemainnya juga tampak meyakinkan (Sarah Michelle Gellar, Ryan Phillipe, Reese Witherspoon, Selma Blair).

Tapi dua puluh menit film berjalan, gue merasa.......JLEB.

Ekspektansi gue sama sekali gak tercapai. Mendekati pun enggak. Hal pertama yang bikin gue agak gemes adalah akting pemainnya. Ryan Phillipe terlihat terlalu kaku. Ekspresi wajahnya terlihat mati, datar. Bahasa tubuhnya juga kaku seperti robot. Akting Sarah Michelle Gellar buat gue juga terlalu berlebihan (lebay). Memang karakternya merupakan 'playgirl' yang nakal, tapi menurut gue bahasa tubuhnya gak natural. Dalam hati, gue berkata "Gak gitu juga kaliiiiiii!"

Kedua, plot line nya kok...ehm, mirip sinetron ya. Menurut gue sih gag-worthy. Tapi bagi yang memang benar-benar ngefans berat sama si ganteng Ryan Phillipe, Sarah Michelle Gellar, Reese Witherspoon dan Selma Blair; atau yang memang suka dengan film yang bertabur bintang-bintang yang rupawan; atau yang sangat menyukai kisah cinta super tragis nan melankolis, mungkin akan sangat menikmati film ini.

Tragedi asap di angkot

Dua hari yang lalu, gue ketemu dengan seorang kakek-kakek yang mengingatkan gue pada almarhum kakek gue sendiri. Wajah mereka mirip satu sama lain; keduanya memiliki garis rahang yang cukup tegas dan dagu yang agak runcing.

Saat itu gue sedang berada di mikrolet. Kebetulan hari itu gue harus pulang sendirian karena teman-teman gue masing-masing mempunyai urusan sepulang sekolah. Biasanya kami menaiki mikrolet bersama-sama.

Menit ketiga perjalanan, indra penciuman gue kemudian menangkap bau yang mengganggu. Tenggorokan gue juga gatal. Dada gue mulai sesak. 'Seseorang di mikrolet ini pasti abis mengembuskan asap rokoknya nih', batin gue, jengkel.

Tadinya gue pikir supir mikrolet itulah yang sedang merokok, karena ini bukan pertama kalinya gue terganggu dengan kepulan putih mematikan itu waktu naik mikrolet. Tapi waktu gue menoleh ke arah kursi supir, gue gak ngeliat adanya rokok di dekat si abang. Tidak di tangannya, dan tidak pula di dasbor.

Saat itu, gue masih berpikir kalo yang merokok memang supir itu, tetapi dia udah ngebuang rokoknya keluar sebelum gue sempat menengok. Gue pun kembali duduk dengan manis, bermain dengan jemari gue, iseng, karena gak ada teman buat ngobrol selama perjalanan.

Tapi kepulan putih itu kembali berkibas di depan muka gue, sekitar dua menit kemudian. Kali ini ketika gue menoleh, akhirnya gue dapat juga siapa biang keroknya. Ternyata dia adalah kakek itu, yang tadi gue bilang mirip almarhum kakek gue.

Beliau memang mirip almarhum kakek gue, tapi ternyata hanya sebatas fisik. Gue memang gak punya banyak kenangan sama kakek, karena gue baru berumur 8 tahun waktu kakek meninggal. Dan keluarga gue juga baru pindah lagi ke rumah kakek beberapa bulan sebelum kakek meninggal. Saat itu, kakek udah duduk di kursi roda dan harus dibantu untuk melakukan seluruh aktivitasnya.

Gue memang gak mengenal kakek gue begitu dalam, tapi gue cukup mengenalnya untuk tahu kalau kakek gue gak akan merokok di tempat umum seperti doppelganger-nya itu. Kakek memang bukan perokok, tapi gue yakin seratus persen, kalaupun beliau perokok, beliau pasti akan berpikir lebih dari dua kali sebelum mengganggu orang lain. Kakek pasti gak akan mau membagikan maut kepada orang lain.

Jujur, gue gondok banget sama perokok yang gak peduli sama orang-orang di sekitarnya. Kalau kalian mau meracuni diri sendiri, silahkan. Itu hak asasi kalian. Tapi jangan ngajak-ngajak orang lain juga. Pernah gue nonton sebuah tayangan berita tentang gimana para perokok di New York selalu merasa malu saat ada orang yang memergoki mereka sedang menghisap barang itu. Mereka pasti akan langsung mematikan rokok itu kemudian membuangnya, atau setidaknya menyembunyikan rokok yang mereka pegang dan kabur ke tempat lain yang lebih sepi untuk merokok.

Coba di Jakarta orang-orang juga punya rasa malu setinggi itu. Dan coba aja semua orang punya kesadaran seperti kakek gue...

Senin, 20 Februari 2012

Legenda Pocahontas

Kebanyakan dari kita mungkin mengenal Pocahontas dari film animasi Disney keluaran tahun 1995. Tapi apakah anda tahu kalau Pocahontas itu merupakan tokoh faktual?


Gue juga awalnya gak tahu. Karena jujur, gue saja nggak pernah 'khatam' nonton film animasi Pocahontas. Tapi setelah beberapa minggu yang lalu nonton film ‘The New World’ yang merupakan doku drama dari tokoh Pocahontas ini, gue yang penasaran tentang film tersebut, ingin tahu keluaran tahun berapa, dapat penghargaan apa saja (karena memang menurut saya screenplay nya bagus), jadi gue memutuskan untuk bertanya pada Om Google.

Gue pun inisiatif membuka Wikipedia, dari situlah kemudian muncul juga link untuk halaman ‘Pocahontas’. Gue kira yang dimaksud halaman untuk Pocahontas itu adalah halaman untuk karakter Pocahontas—gue tidak mengira kalau halaman itu ternyata untuk seorang tokoh non-fiksi, orang yang benar-benar pernah hidup.

Pocahontas, yang nama aslinya merupakan Matoaka (Menurut legenda, Pocahontas merupakan nama panggilan yang berarti ‘gadis nakal’), merupakan keturunan Indian Powhatan, suku yang menetap di negara bagian Virgina, Amerika Serikat. Ia merupakan putri dari Kepala Suku Powhatan, yang juga merupakan kepala dari persatuan suku-suku di reginal Tidewater Virginia.

Sama seperti di film-film yang dibuat berdasarkan kisahnya, menurut legenda, Pocahontas dikatakan telah menyelamatkan nyawa seorang penjelajah dari koloni Inggris yang pada saat itu sedang ditawan oleh sukunya, Captain John Smith, pada tahun 1607. Pocahontas menempatkan kepalanya sendiri di depan kepala Captain Smith saat ia akan dieksekusi oleh ayah Pocahontas.











Pocahontas menyelamatkan Captain Smith.



Pocahontas ditawan oleh koloni Inggris pada tahun 1613. Selama dalam tawanan, ia berpindah kepercayaan dan memeluk agama Kristen, dan mulai memakai nama ‘Rebecca’. Saat ada kesempatan untuk kembali ke sukunya, Pocahontas malah memilih untuk tetap tinggal dengan orang-orang Inggris. Namun jika di kebanyakan film-film Pocahontas diceritakan jatuh cinta pada Captain Smith, menurut legenda aslinya, Pocahontas dan Captain Smith tidak pernah memiliki hubungan asmara. Bahkan menurut buku jurnal milik Captain Smith, tertulis bahwa saat pertama kali bertemu Pocahontas, ia terlihat seperti ‘gadis kecil berumur kira-kira 10 tahun’. Di legenda aslinya, Pocahontas menikahi seorang pemilik ladang tembakau, John Rolfe. Mereka memiliki seorang putra bernama Thomas.

Pada tahun 1616, Pocahontas dan keluarganya diundang oleh Kerajaan Inggris untuk datang ke London. Di negara itu, Pocahontas dianggap sebagai ‘Putri dari Dunia Baru’. Ia menjadi semacam selebritis disana; diperlakukan secara khusus bak bangsawan.


Di tahun 1617, Pocahontas, suami, dan anaknya mulai berlayar untuk pulang ke Virgina, tetapi di perjalanan Pocahontas terserang penyakit yang tidak diketahui. Ia meninggal di Gravesend. Ia dimakamkan di Inggris, tetapi dimana letak persisnya tidak diketahui. Sejarawan masa kini berspekulasi kalau penyakit yang menyerang Pocahontas kemungkinan adalah Tuberkolosis (TBC), karena pada saat itu penyakit ini sedang mewabah dan belum ditemukan obatnya.


Ibu Negara Amerika Serikat Edith Wilson dan Nancy Reagan, astronom Percival Lowell, dan bintang reality TV Amerika, Benjamin Wade, merupakan keturunan-keturunan Pocahontas.



ADAPTASI FILM

Bagi teman-teman yang penasaran tentang kisah Pocahontas, tapi malas buat baca lewat web atau cari di buku sejarah yang tebal dari perpustakaan daerah, bisa kok nonton film-film yang menceritakan tentang si Princess of The New World ini.


Tapi perlu diingat, ada beberapa bagian dari film-film ini yang didramatisir sehingga lebih ‘enak’ dan lebih ‘berbumbu’ untuk ditonton. Jadi, sejarahnya tidak sepenuhnya ‘akurat’.


Menurut gue, film mengenai Pocahontas yang paling mendekati legenda aslinya ya ‘The New World’, yang tadi gue sebutkan. Tetapi film ini tetap memiliki bagian yang ‘menyimpang’ dari legenda aslinya, yaitu kisah cinta Pocahontas-Captain Smith yang sebenarnya fiktif. Bagi saya hal yang paling ‘berbeda’ dan menarik dari The New World adalah narasi dari Pocahontas sepanjang film. Kalimat-kalimat yang diucapkan tidaklah panjang, namun artinya cukup kompleks dan puitis.
















Poster ‘The New World’




The New World memiliki aktor-aktor yang bisa dibilang merupakan aktor papan atas Hollywood, seperti Collin Ferrel (Captain Smith), dan Christian Bale, alias Batman (John Rolfe). Sementara Pocahontas sendiri diperankan oleh Q’orianka Kilcher.



Biarpun grossingnya kecil, namun para kritikus film ini memberikan apresiasi yang tinggi untuk film ini. Bahkan, film ini juga dinominasikan untuk Piala Oscar (Academy Awards) dalam kategori ‘Best Achievement in Cinematography’. Selain itu film ini juga dianugerahi banyak penghargaan diantaranya National Board Review untuk Q'orianka Kilcher dalam kategori Best Breakthrough Performance by an Actress, San Diego Critics Society Awards dalam kategori Best Cinematography, ALMA Awards untuk kategori Outstanding Actress in a Motion Picture, dan lain-lain.

Selain ‘The New World’ ini, ada juga film Badlands—rilis 1973, Days of Heaven—rilis 1978, dan The Thin Red Line—rilis 1998. Mau nonton yang mana, terserah lo. Yang pasti, legenda Pocahontas ini cukup seru untuk diikuti, maupun ditonton